MEMPERINGATI 75 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat (AS), Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI Washington DC dan Kedutaan Besar AS di Jakarta menyelenggarakan Lomba Desain Batik bertema Merayakan 75 tahun Hubungan Diplomatik RI-AS, Sabtu (18/5).
Kegiatan lomba juga berkolaborasi dengan Bank Mandiri sebagai sponsor dan desainer senior Samuel Wattimena. Sebanyak 266 desain batik masuk dan diseleksi oleh Dewan Juri.
Penilaian dilakukan berdasarkan ragam kriteria. Mulai dari kreativitas, estetika dan orisinalitas, kesesuaian dengan tema, harmoni warna, inspirasi budaya hingga kesesuaian fungsional.
Baca juga: Gandeng Berbagai Pihak Kemenperin Pacu Kualitas SDM Industri Kerajinan dan Batik
Demikian siaran pers Kementerian Luar Negeri yang dilansir kemlu.go.id, Selasa (21/5).
Setelah melalui proses penilaian, dewan juri pun secara aklamasi memutuskan desain batik karya Anggi Firmansyah asal Bandung, Reni Nur Safitri asal Bengkulu dan M. Rizqi Fermanda asal Lumajang berturut-turut terpilih sebagai pemenang pertama, kedua dan ketiga.
Adapun dewan Juri terdiri dari unsur Kementerian Luar Negeri, KBRI Washington DC, Kedutaan Besar AS di Jakarta, Bank Mandiri selaku sponsor, dan desainer senior Samuel Wattimena.
Baca juga: Pasar Digital Jadi Pilar Pendukung Pertumbuhan UMKM Batik
Semangat kemerdekaan
Dengan memberi nama desain Parang Mahardhika, pemenang pertama Anggi Firmansyah bertutur mengenai semangat kemerdekaan Indonesia dan AS.
“Semangat tersebut tergambar dalam motif yang memadukan secara apik lambang negara Indonesia, Garuda yang bertengger di Monas, dan lambang AS, Elang Botak bertengger di Capitol Hill serta simbol-simbol lainnya seperti Lady Liberty simbol penerang,” ujar juri.
Selain itu terdapat bunga sepatu yang melambangkan kesejahteraan dan lain-lain, yang dipadu sempurna dengan ikatan motif parang sebagai lambang kesejahteraan dan karakter baik. Sementara garis diagonal menyiratkan rasa hormat dan aspirasi kedua negara.
Baca juga: Digelar Sukses, KBRI Canberra Gandeng APPMI Promosi Batik Indonesia
“Secara keseluruhan Batik Parang Mahardhika menjadi simbol hubungan diplomasi Indonesia dan Amerika yaitu kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan,” dewan juri menyimpulkan.
Untuk pemenang kedua dan ketiga, menurut dewan juri, juga menampilkan karya yang tak kurang keindahan dan kedalaman maknanya. Sang runner up, Reni Nur Safitri, misalnya, berhasil mengawinkan motif sidomukti yang bermakna kesejahteraan disandingkan dengan Patung Liberty dan Tugu Monas secara apik.
Sementara sang juara ketiga, M. Rizqi Fermanda asal Lumajang, melukiskan perbedaan yang besar, namun memiliki ikatan erat untuk tumbuh dan berinovasi satu sama lain, dengan memadukan unsur-unsur batik sehingga menjadi satu kesatuan yang terikat.
Dalam kreasi desain ini Rizqi Fermanda menyampaikan harapannya agar terlepas dari berbagai perbedaan yang ada, kedua negara bisa saling mengikat diri dalam persahabatan dan melindungi satu sama lainnya demi tujuan bersama.
Lomba Desain Batik merupakan salah satu kegiatan diplomasi publik di bidang fashion diplomacy sekaligus mengisi perayaan hubungan bilateral Indonesia-AS yang telah berlangsung selama 75 tahun.
Para juri pun mengucapkan selamat kepada para pemenang. “Teruslah berkarya, menginspirasi dan menjadi duta promosi kekayaan budaya Indonesia melalui fashion diplomacy. Terima kasih atas kontribusinya juga dalam merayakan hubungan bersejarah Indonesia dan AS ini dengan cara yang begitu indah dan bermakna,” tulis dewan juri. (SG-1)